Modernisasi Teknologi Pertanian untuk Jawab Tantangan Global

13-08-2020 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra saat mengunjungi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Foto : Eko/Man

 

Anggota Komisi IV DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra mendorong penerapan modernisasi teknologi pertanian demi menjawab persaingan pangan global. Seiring berlakunya pasar bebas alias globalisasi, arus barang termasuk produk pertanian seperti halnya bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah memasuki wilayah Indonesia. Ini menjadi ancaman bagi petani lokal dan berpotensi menimbulkan ketergantungan pangan kepada asing.

 

Oleh sebab itu, lanjut Bagus, pertanian nasional harus mampu meningkatkan jumlah produksi sehingga tercapai kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

 

"Saya sarankan kepada Balitbang Pertanian, hal ini harus dilakukan dengan pendampingan secara baik secara detail di masyarakat, termasuk kita melakukan inovasi dan pembelajaran kepada masyarakat dalam mempergunakan alat-alat moderen yaitu mekanisasi alat-alat pertanian," papar Bagus saat mengunjungi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

 

Menurut Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini, implementasi teknologi pertanian modern melalui kebijakan pemerintah harus mengutamakan keberpihakan kepada petani di antaranya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan, hal ini akan menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

 

"Contohnya dalam waktu satu jam sudah bisa melakukan tanam padi menggunakan drone untuk mengatasi mahalnya sumber daya manusia pertanian, maka kita harus mepergunakan mekanisasi dan alat alat pertanian yang semakin moderen. Bila perlu menggambil gulmanya dengan alat-alat yang moderen," jelas Bagus.  

 

Modernisasi dalam sektor pertanian juga melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha pertanian. "Sekarang Kementerian Pertanian Republik Indonesia harus semakin kaya inovasi untuk melahirkan pertanian-pertanian yang mempunyai kekhususan. (eko/es)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...